Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau memberikan rekomendasi usia pernikahan
yang ideal.
Baiknya itu dilakukan pada usia matang 20 hingga 21 tahun untuk perempuan
dan 25 tahun untuk laki-laki.
"Usia minimal menikah itu idealnya 20
sampai 21 tahun wanita dan 25 untuk pria," ujar Kepala BKKBN Kepri,
Mediheryanto, Minggu, (7/10/2018).
Mediheryanto mengatakan sesuai dengan Undang-Undang (UU)
Perlindungan Anak, usia kurang dari 18 tahun masih dikatakan sebagai usia
anak-anak. Sebab itu, BKKBN memberikan
batasan usia pernikahan 21
tahun bagi perempuan dan 25 tahun untuk pria.
Rekomendasi tersebut ditujukan demi untuk kebaikan masyarakat, agar
pasangan yang baru menikah memiliki kesiapan matang dalam mengarungi rumah
tangga, sehingga dalam keluarga juga tercipta hubungan yang berkualitas.
Menurutnya dalam berumah tangga sekaligus menjaga keharmonisannya bukan
suatu pekerjaan yang mudah.
"Butuh kedewasaan berpikir dan bertindak setiap adanya guncangan yang
muncul, baik guncangan akibat ekonomi, masalah internal maupun eksternal,"
katanya.
Sementara itu, apabila berdasarkan ilmu kesehatan, umur ideal yang matang
secara biologis dan psikologis adalah 20 sampai 25 tahun bagi wanita, kemudian
umur 25 sampai 30 tahun bagi pria.
Usia tersebut dianggap masa yang paling baik untuk berumah tangga, karena
sudah matang dan bisa berpikir dewasa secara rata-rata.
"Perbincangan mengenai pernikahan dini dari segi normatif sudah
berlangsung lama, namun seiring dengan perkembangan zaman sekarang, maka
perbincangannya ada nuansa baru dalam mengaji dampak negatif pernikahan dini,
misalnya dengan pendekatan psikologis," paparnya.
Apalagi Kepri, masih banyak juga penduduk yang mengabaikan aturan usia
menikah ini dan mengabaikan pentingnya pendidikan. Terutama di area hinterland.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepri, Misni berharap program KB ini
dapat tercapai sesuai dengan target. Diakuinya Kepri termasuk 6 tertinggi
indeks pembangunan di Kepri salah satunya KB.
"Yang menjadi sasaran kita itu di Provinsi Kepri ini maksimal. Kita
tidak ingin jumlah penduduk yang banyak. Tetapi tidak optimal," ujar
Misni.
Pihaknya sangat mengapresiasi kinerja BKKBN, sudah memberikan penyuluhan
yang dilakukan hingga ke pulau-pulau terpencil pentingnya penggunaan
kontrasepsi. Khususnya kontrasepsi jangka panjang yang tidak memiliki efek
samping.
"Perempuan itu harus diberikan untuk merencanakan keluarga, kapan dia
siap punya anak, kapan waktunya dia melahirkan, bagaimana dia menjaga
kesehatannya dan juga memiliki bergaining posisi dalam keluarga,"
paparnya.
Ia menambahkan ketika perempuan terlibat dalam
perencana keluarga, berarti dia akan menjadi perempuan yang hebat. Secara
ekonomi mampu dan tingkat pendidikan yang cukup.
Sumber : disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Silahkan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel"