Minggu, 07 Oktober 2018

INGIN NIKAH, HARUS PERHATIKAN USIA IDEAL. INI YANG DIREKOMENDASIKAN BKKBN

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau memberikan rekomendasi usia pernikahan yang ideal.
Baiknya itu dilakukan pada usia matang 20 hingga 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
"Usia minimal menikah itu idealnya 20 sampai 21 tahun wanita dan 25 untuk pria," ujar Kepala BKKBN Kepri, Mediheryanto, Minggu, (7/10/2018).

Mediheryanto mengatakan sesuai dengan Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak, usia kurang dari 18 tahun masih dikatakan sebagai usia anak-anak. Sebab itu, BKKBN memberikan batasan usia pernikahan 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun untuk pria.
Rekomendasi tersebut ditujukan demi untuk kebaikan masyarakat, agar pasangan yang baru menikah memiliki kesiapan matang dalam mengarungi rumah tangga, sehingga dalam keluarga juga tercipta hubungan yang berkualitas.
Menurutnya dalam berumah tangga sekaligus menjaga keharmonisannya bukan suatu pekerjaan yang mudah.
"Butuh kedewasaan berpikir dan bertindak setiap adanya guncangan yang muncul, baik guncangan akibat ekonomi, masalah internal maupun eksternal," katanya.
Sementara itu, apabila berdasarkan ilmu kesehatan, umur ideal yang matang secara biologis dan psikologis adalah 20 sampai 25 tahun bagi wanita, kemudian umur 25 sampai 30 tahun bagi pria.
Usia tersebut dianggap masa yang paling baik untuk berumah tangga, karena sudah matang dan bisa berpikir dewasa secara rata-rata.
"Perbincangan mengenai pernikahan dini dari segi normatif sudah berlangsung lama, namun seiring dengan perkembangan zaman sekarang, maka perbincangannya ada nuansa baru dalam mengaji dampak negatif pernikahan dini, misalnya dengan pendekatan psikologis," paparnya.
Apalagi Kepri, masih banyak juga penduduk yang mengabaikan aturan usia menikah ini dan mengabaikan pentingnya pendidikan. Terutama di area hinterland.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepri, Misni berharap program KB ini dapat tercapai sesuai dengan target. Diakuinya Kepri termasuk 6 tertinggi indeks pembangunan di Kepri salah satunya KB.
"Yang menjadi sasaran kita itu di Provinsi Kepri ini maksimal. Kita tidak ingin jumlah penduduk yang banyak. Tetapi tidak optimal," ujar Misni.
Pihaknya sangat mengapresiasi kinerja BKKBN, sudah memberikan penyuluhan yang dilakukan hingga ke pulau-pulau terpencil pentingnya penggunaan kontrasepsi. Khususnya kontrasepsi jangka panjang yang tidak memiliki efek samping.
"Perempuan itu harus diberikan untuk merencanakan keluarga, kapan dia siap punya anak, kapan waktunya dia melahirkan, bagaimana dia menjaga kesehatannya dan juga memiliki bergaining posisi dalam keluarga," paparnya.
Ia menambahkan ketika perempuan terlibat dalam perencana keluarga, berarti dia akan menjadi perempuan yang hebat. Secara ekonomi mampu dan tingkat pendidikan yang cukup.

Sumber : disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Silahkan beri komentar Anda di artikel ini, berkomentarlah yang sopan dan sesuai isi artikel"